Universitas Airlangga (UNAIR) bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur kembali mengambil bagian dalam Festival Mangrove ke-VII Tahun 2025. Acara yang diselenggarakan pada Selasa (19/8/2025) ini dipusatkan di Pantai Tambak Bahak, Desa Curah Dringu, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo.
Kampanye Peduli Lingkungan
Festival Mangrove merupakan agenda tahunan yang sejak 2022 digelar di satu kota dan lima kabupaten di Jawa Timur sebagai bentuk kampanye mitigasi perubahan iklim. Tahun ini, Probolinggo dipilih karena letaknya strategis sebagai wilayah tengah dari kawasan pemberdayaan mangrove di Jatim.
Acara ini menghadirkan kolaborasi lintas sektor: pemerintah, swasta, perguruan tinggi, hingga komunitas. Hadir pula sejumlah pejabat penting, seperti Kepala Dinas Kehutanan Jatim, Sekretaris Ditjen PDARSH KLH RI, serta Bupati Probolinggo.
Partisipasi Civitas Akademika dan Alumni UNAIR
UNAIR berkontribusi melalui partisipasi civitas academica dari Fakultas Kedokteran, Fakultas Kedokteran Gigi, Fakultas Vokasi, SDGs Center, serta dukungan Ikatan Alumni (IKA) UNAIR. Mereka terlibat dalam penanaman mangrove, pelepasliaran burung air dan kepiting, serta menyediakan layanan kesehatan gratis bagi masyarakat sekitar.
Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni, Prof. Mochammad Amin Alamsjah, Ir., M.Si., Ph.D., menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi upaya penting dalam memperkuat green belt atau sabuk hijau pesisir.
“Kita perlu memperhatikan pencemaran di ekosistem perairan. Mangrove memiliki peran vital dalam menentukan baik buruknya sabuk hijau yang kita miliki,” ujarnya.
Dorong Pencapaian SDGs
Prof. Amin menambahkan, keterlibatan UNAIR pada Festival Mangrove juga menjadi momentum untuk memperkuat capaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG ke-6 (Clean Water and Sanitation), SDG ke-14 (Life Below Water), SDG ke-15 (Life on Land), dan SDG ke-17 (Partnership for Goals).
“Harapannya, masyarakat semakin sadar bahwa pemberdayaan mangrove tidak hanya mencegah abrasi, tetapi juga menjaga ekosistem laut, plasma nutfah, sekaligus memberikan manfaat sosial dan ekonomi,” jelasnya.
Source Foto PKIP UNAIR
Gubernur Jawa Timur
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Jawa Timur sekaligus Ketua IKA UNAIR, Dr. (H.C.) Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si., mengajak seluruh peserta untuk menanamkan prinsip bahwa menanam mangrove sama dengan bersedekah oksigen.
“Dengan adanya mangrove, ikan memiliki habitat yang lebih baik. Nelayan tidak perlu melaut jauh, sehingga diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar,” ungkap Khofifah.
Partisipasi UNAIR pada Festival Mangrove VII ini sekaligus menegaskan komitmen kampus dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan mencintai lingkungan.
0 Comments